Lingkarbumipertiwi – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang mengingatkan cuaca ekstrem di Provinsi NTT berlanjut hingga 18 Maret 2024.
BMKG mengungkapkan selama 8-14 Maret 2024 terjadi potensi cuaca ekstrem di wiayah Provinsi NTT yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana banjir badang, tanah longsor angin kencang dan puting beliung.
Berdasarkan Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut, terpantau adanya bibit siklon Tropis 915 di Samudera Hindia bagian Tenggara Barat Daya Provinsi Banten.
Potensi bibit siklon Tmtropis 915 menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan pada kategori sedang dan menjadi wilayah monitoring Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Australia.
Selain itu, terdapat area terindikasi Bibit Siklon Tropis (Suspect Area) di wilayah Selatan NTT dan Bibit Siklon Tropis 93P di Teluk Carpentaria sekitar Utara Australia yang bergerak ke arah Timur -Tenggara sehingga membentuk daerah perlambatan, pertemuan dan belokan angin.
menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan pada kategori rendah.
“Akibatnya ini Gelombang Eguatorial Rossby dan Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) juga menyebabkan wilayah NTT berpotensi hujan sedang – lebat hingga ekstrem yang disertai petir dan angin kencang,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Siti Nenot’ek
Menurutnya, waspada akan cuaca ekstrem (Curah hujan sedang – lebat hingga ekstrem disertai petir dan angin kencang) yang terjadi di wilayah Provinsi NTT yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi pada tanggal 13 -18 Maret 2024.
Ia mengatakan, cuaca ekstrem ini akan terjadi di wilayah Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarei Timur, Kabupaten Ngada, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Ende, Kabupaten Sikka, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata dan Kabupaten Alor.
Selain itu, kata dia, di wilayah Pulau Timor yakni Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua.
Sedangkan di wilayah Pulau Sumba yakni Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Sumba Tengah, Kabupaten Sumba Barat dan Kabupaten Sumba Barat Daya.
Karena itu, sambung dia, Stasiun Meteorotogi kelas II El Tari Kupang menghimbau pemda, masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama sepekan kedepan.
Diharapkan masyarakat tidak panik dan lebih mengantisapasi terhadap dampak yang ditimbulkan akibat Cuaca Ekstrem seperti banjir, banjr bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalanan licin, rusaknya atap bangunan, fasiltas umum lainnya dan sambaran petir.