
Lingkarbumipertiwi – Sebuah kapal pesiar berlabuh di Pulau Komodo, hal ini, bisa berdampak pada rusaknya biota laut Kawasan Taman Nasional Komodo, serta tidak memberikan ekonomi bagi pengelola kapal wisata.
Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Manggarai Barat, Ignasius Suradin, pihaknya menyoroti kapal pesiar tersebut. Seharunya, kapal ini bersandar di Pelabuhan Marina Labuan Bajo.
“Kalau kami BTNK tidak punya kewenangan untuk mengatur transportasi laut termasuk berlabuhnya kapal cruise,” ujar Hendrikus, Kamis 21-03-24.
Menurutnya, berkaitan ini, potensi kerusakan terumbu karang di perairan Taman Nasional Komodo oleh kapal pesiar, dirinya sudah memastikan alur pelayaran ke Taman Nasional Komodo memungkinkan untuk dilintasi kapal pesiar.
“Berdasarkan alur pelayaran laut, bahwa di Loh Liang TNK (Taman Nasional Komodo) merupakan wilayah perairan saja, yang memungkinkan untuk lintasan kapal cruise. Selebihnya hanya Itu saja yang bisa saya tanggapi,” kata dia.
Ia menambahkan, tak menanggapi kehilangan efek domino ekonomi bagi masyarakat lokal akibat kapal pesiar.”Tujuannya agar kelestarian biota bawah laut Taman Nasional Komodo terjaga, dan juga memberikan efek domino ekonomi bagi warga lokal,” pungkas dia.
Atas kejadian, seharunya ada langkah yang dilakukan oleh aparat setempat. Apalagi ini, pulau komodo merupakan salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan.