Lingkarbumipertiwi – Sebanyak belasan pekerja migran Indonesia (PMI) non prosedural yang berangkat dari Malaysia menuju Kota Batam, Kepulauan Riau diterlantarkan oleh tekong kapal di Pulau Tanjung Acang, Kelurahan Ngenang.
Terlantarnya para pekerja migran ini, sangat tragis yang ditelantarkan menggunakan speed boat yang diturunkan di tengah laut, sehingga mereka kelaparan dan kedinginan dalam pulang ke tanah air.
“Kami dipaksa untuk turun di Pulau Tanjung Acang, yang tak berpenghuni di perairan Nongsa Batam. Waktu pagi, kami ditemukan oleh nelayan lalu tim Evakuasi TNI dan Polri menjemput kami,” kata salah pekerja migran Rizal kepada awak media.
Ia menjelaskan, para pekerja ini berangkat dari tanah tinggi Malaysia Senin malam, untuk pulang ke Indonesia, meski demikian, petugas mengetahui dari Dermaga Santrol Laktamal IV Telaga Punggur Noangsa mendatangi lokasi mereka.
“Awalnya kami bayar 3300 Ringgit atau 10 juta kepada tekong, sebelum sampai di kota Batam, malahan diturunkan di tengah laut, kami pikir sudah masuk Batam,” kata dia.
Sementara itu, Asisten Intelejen Lantamal IV Batam Kolonel Laut (P) Joko Santosa mengatakan, tim yang bergerak ini, ketika ada laporan masuk. Lalu melakukan kroscek untuk diketahui titik perairan para pekerja migran.
“Waktu tim bergerak menuju lokasi, dan mereka sempat berhamburan, namun, kami berhasil menelusuri dan membujuknya untuk ikut kami,” kata dia.
Dari 16 orang pekerja migran, 15 orang merupakan warga nusa tenggara barat, dan satu orang warga sumatera Utara. Dan mereka menumpang speed boat 200 hp x 2.
“Kita data ulang, lalu kita koordinasi dengan wilayah tempat mereka tinggal, nanti akan dijemput ditempat penampungan sementara,” pungkas dia.