Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaWisata

Surga Tersembunyi di Pulau Nusa Penida Perbatasan Indonesia – Australia

82
×

Surga Tersembunyi di Pulau Nusa Penida Perbatasan Indonesia – Australia

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

 

Lingkarbumipertiwi – Pulau Nusa Penida, salah satu permata tersembunyi di wilayah Bali, destinasi wisata ini juga memiliki peran strategis sebagai bagian dari perbatasan laut antara Indonesia dan Australia. Lokasi ini mempunyai tagline The Blue Paradise Island.

Example 300x600

Potensi pariwisata yang dimiliki Pulau Nusa Penida, menarik perhatian wisatawan mancanegara. Namun, di Nusa Penida masih mengalami krisis sinyal dan kesulitan untuk mencapai layanan telekomunikasi, diketahui bahwa Pulau Nusa Penida hanya dapat mengakses 3G.

Kondisi layanan tersebut merupakan krisis yang disebabkan oleh minimnya sarana dan prasarana penunjang seperti tower Base Transceiver Station (BTS) di Pulau Nusa Penida, layanan tersebut jika dibandingkan dengan Bali, yang sudah dapat mengakses internet secara mudah.

Mencermati persoalan tersebut. Mengingat bahwa pentingnya akses telekomunikasi dalam sektor pariwisata diantaranya agar dapat mempromosikan potensi wisata Pulau Nusa Penida ke dunia luar. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Pulau Nusa Penida, serta kebutuhan pelayanan dikantor pemerintahan.

Berdasarkan data di Kemenkominfo bahwa, kualitas kekuatan sinyal internet di Pulau Nusa Penida masih cenderung sangat sulit diakses, karena kekuatan sinyal masih pada layanan 3G. Layanan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan kualitas sinyal di Bali, yang sudah mengakses layanan 4G, keterbatasan layanan tersebut disebabkan aspek operator dan kurangnya menara base transceiver station (BTS) di Pulau Nusa Penida.

Faktor lainnya adalah kurangnya pembangunan sarana dan prasarana penyedia layanan internet telekomunikasi dinilai tidak tempat sasaran dan selalu menyasar ke wilayah padat penduduk. Kemudian juga terkendala pada sistem operator yang juga menyasar wilayah Bali, yang ekosistem pariwisatanya sudah stabil dan maju. Sehingga, kualitas internet di wilayah Bali yang jauh, terpencil, dan sedikit penduduknya tidak akan maksimal. Artinya wilayah yang jauh dari pemukiman penduduk maka akan semakin rendah kualitas internetnya.

Selain itu, di Pulau ini sudah ada 31 tower yang melayani penyediaan jaringan internet, namun tidak semua wilayah bisa mendapat mengakses keterjangkauan sinyal internet, sehingga Diskominfo Klungkung mengusulkan pembangunan 11 tower baru, agar seluruh wilayah di Nusa Penida bisa terjangkau internet

Meskipun beberapa infrastuktur telekomunikasi telah dibangun di Nusa Penida, namun tidak semua wilayah mampu terjangkau sinyal internet. Berdasarkan data Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kab. Klungkung, adapun faktor yang mempengaruhi keterjangkauan sinyal yaitu jarak antar desa ke desa lainnya cukup jauh, serta dipengaruhi obstacle lainnya berupa bentuk topografi Nusa Penida yang berbukit-bukit, sehingga menjadi kendala dalam pemerataan keterjangkauan layanan sinyal di Pulau Nusa Penida.

Sampai dengan saat ini vendor dari beberapa provider belum ada yang bersedia untuk berinvestasi di Nusa Penida, pemerintah setempat telah berupaya mengundang beberapa pihak provider, namun upaya tersebut belum mendapat respon positif.

Layanan internet telah menjadi kebutuhan dasar masyarakat diera globalisasi, tingginya kebutuhan akan keterjangkauan layanan internet terlihat pada sistem pelayanan perintahan telah banyak menggunakan layanan yang berbasis internet. Selain itu, layanan keterjangkauan internet juga merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang kemajuan industri pariwisata di Pulau Nusa penida,

Kurangnya antusias pihak investor provider untuk berinvestasi di Pulau Nusa Penida disebabkan oleh dua faktor yakni kondisi topografi Pulau Nusa Penida yang terdiri dari dataran yang berbukit-bukit, kondisi ini membutuhkan banyak material infrastruktur, serta medan yang sulit, membuat biaya pembangunannya menjadi cukup tinggi. Kemudian faktor lainnya adalah jarak antar desa dengan desa lainnya cukup jauh, sedangkan radius jangkau tower penyedia jaringan internet hanya 2 km.

Sementara itu, berdasarkan data Diskominfo terdapat empat desa di Pulau Nusa Penida yang masih mengalami krisis sinyal blank spot, desa tersebut adalah Desa Klumpu, Desa Suwana, Desa Batukandik dan Desa Sekartaji. Menurut data BPS tahun 2022, jumlah penduduk Desa Klumpu sebanyak 4.852 jiwa, Desa Suwana sebanyak 4.200 jiwa, Desa Batukandik sebanyak 5.471 jiwa dan Desa Sekartaji sekitar 1.966 jiwa, total keseluruhan jumlah penduduk empat desa tersebut yaitu 16.489 jiwa. Artinya ada sekitar 27% populasi dari 53.000 jiwa di Pulau Nusa Penida yang mengalami krisis sinyal atau blank spot. ( *** ).

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *